Kamis, 14 November 2013

Kisruh Pertandingan Sepak Bola vs Kisruh Di Mahkamah Konstitusi (Benarkah Anggapan Bahwa MK Telah Hilang Kewibawaannya Karena Kasus Akil Mochtar Dan Gagalnya Perppu)

Sejumlah pemain dan suporter masuk ke lapangan dan kemudian mengejar wasit, Hidayat. Wasit pun langsung “ngacir” keluar lapangan untuk menyelamatkan diri. Insiden itu terjadi karena para pemain dan suporter Perseman tidak puas dengan keputusan wasit yang tidak menunjuk titik putih setelah salah seorang pemain Persiba terlihat menyentuh bola dengan tangannya. Demikian berita yang ditulis oleh  Ary Wibowo di Kompas.Com pada tanggal 8 Juli 2013 yang berjudul Wasit “Ngacir” Dikejar Pemain dan Suporter di Sleman.
Kekisruhan pertandingan sepak bola di Sleman tersebut merupakan salah satu dari sekian banyaknya kekisruhan yang terjadi pada pertandingan sepak bola di Indonesia dan di dunia. Dalam pertandingan sepak bola kerap terjadi kekisruhan, yang dipicu oleh perasaan marah  karena ketidak-puasan para pemain dan/atau suporter terhadap wasit, halmana dapat berakibat pada pengrusakan fasilitas stadion, korban luka-luka dan bahkan menimbulkan korban nyawa.
Tidak berbeda dengan pertandingan sepak bola, kekisruhan kerap terjadi di institusi Pengangadilan yang dipicu oleh perasaan marah karena ketidak-puasan. Ada seorang jaksa yang diamuk massa, hakim yang diamuk keluarga korban dan gedung pengadilan yang dirusak oleh massa ormas, serta yang terbaru dan terhangat adalah kekisruhan di Mahkamah Konstitusi pada hari ini (14/11/2013).
Kemarahan bagaikan kobaran api besar, dia membakar “apa saja” yang berada di dekatnya. Jika kemarahan adalah api, dia tidak akan melihat, menilai, memprediksi atau memilih apa yang akan dilahapnya, apakah itu stadion ataupun ruang sidang MK.
Kembali pada sub judul, “Benarkah Anggapan Bahwa MK Telah Hilang Kewibawaannya Karena Kasus Akil Mochtar Dan Gagalnya Perpu”. Ada banyak pendapat, pandangan dan anggapan dari para tokoh, yang langsung bermunculan di televisi dan berita internet, bahwa kerusuhan terjadi karena MK telah hilang kewibawaannya, “masyarakat” tidak lagi percaya pada MK karena munculnya kasus Akil Mochtar bahkan ada yang berpendapat bahwa ini merupakan tanda bahwa perppu yang dikeluarkan presiden SBY gagal pulihkan MK. BENARKAH ?
Referensi:
http://bola.kompas.com/read/2013/07/08/0048212/Wasit.Ngacir.Dikejar.Pemain.dan.Suporter.di.Sleman , http://www.dnaberita.com/berita-25971-divonis-hakim-satu-tahun-jaksa-diamuk-massa.html , http://news.liputan6.com/read/407466/hakim-diamuk-keluarga-korban-sidang-dibatalkan , http://news.detik.com/read/2013/09/17/093625/2360677/10/terkait-eksekusi-tanah-pn-depok-dirusak-massa-ormas , http://www.unikgaul.com/2013/03/5-kerusuhan-sepakbola-yang-berujung-maut.html# , http://budilisnt.wordpress.com/2010/03/30/psikologi-marah/ , http://www.jpnn.com/read/2013/11/14/200875/Tanda-Perppu-Gagal-Pulihkan-Citra-MK , http://news.okezone.com/read/2013/11/12/339/895770/perppu-mk-dinilai-rusak-sistem-perundang-undangan , http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/11/14/179587/Kerusuhan-MK-Buntut-Kasus-Akil-Mochtar , http://www.antaranews.com/berita/405071/pascapenangkapan-akil-hakim-jadi-sasaran-kemarahan-ketidakpuasan , http://news.detik.com/read/2013/11/14/183553/2413488/10/rusuh-usai-putusan-mk-dinilai-telah-kehilangan-wibawa?9911012 , http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/14/kericuhan-membuat-luntur-wibawa-mk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar